Sarawak

Sarawak, populer dengan julukan Bumi Kenyalang (; Indonesia: [saˈrawaʔ]) adalah negara bagian di Malaysia. Negara bagian ini memiliki otonomi dalam pemerintahan, imigrasi, dan yudisier yang berbeda dari negara-negara bagian di Semenanjung Malaysia. Sarawak terletak di Barat Laut Borneo dan berbatasan dengan Negara Bagian Sabah di Timur Laut, provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara (Indonesia) di bagian Selatan, juga berpapasan dengan Brunei di Timur Laut. Ibu kotanya, Kuching, adalah pusat ekonomi Negara Bagian Sarawak. Kota lainnya di Sarawak meliputi Miri, Sibu, dan Bintulu. Menurut sensus 2020 di Malaysia, populasi di negara bagian tersebut sejumlah 2.907.500 orang. Sarawak memiliki iklim khatulistiwa dengan hutan hujan tropis dan spesies hewan dan tumbuhan yang beragam. Negara bagian ini memiliki beberapa sistem gua penting di Taman Nasional Gunung Mulu. Sungai Rajang adalah sungai terpanjang di Malaysia; Bendungan Bakun, salah satu bendungan terbesar di Asia Tenggara, terletak di salah satu anak sungainya. Gunung Murud adalah titik tertinggi di Sarawak. Pemukiman manusia terawal di Sarawak bermula dari 40,000 tahun yang lalu di Gua-Gua Niah. Wilayah tersebut telah memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok pada abad ke-8 sampai ke-13 Masehi. Wilayah tersebut berada di bawah pengaruh Kekaisaran Brunei pada abad ke-16. Negara bagian tersebut diperintah oleh keluarga Brooke pada abad ke-19 dan ke-20. Pada Perang Dunia II, negara bagian tersebut diduduki oleh Jepang selama tiga tahun sebelum dijadikan sebagai Koloni Mahkota Britania pada 1946. Pada 22 Juli 1963, Sarawak meraih pemerintahan sendiri oleh Inggris. Setelah itu, Sarawak menjadi salah satu anggota pendiri Federasi Malaysia (didirikan pada 16 September 1963) bersama dengan Borneo Utara (Sabah), Singapura (keluar pada 1965), dan Federasi Malaysia (Semenanjung Malaysia). Namun, federasi tersebut ditentang oleh Indonesia, dan berujung pada Konfrontasi Indonesia–Malaysia selama tiga tahun. Negara bagian tersebut juga mengalami pemberontakan komunis dari 1965 sampai 1968. Wilayah tersebut dikenal karena keberagaman suku bangsa, budaya, dan bahasa. Kepala negara bagiannya adalah Gubernur, yang sekarang dikenal sebagai Yang di-Pertua Negeri, sementara kepala pemerintahannya adalah Ketua Menteri. Sistem pemerintahannya mengikuti sistem Kesatuan. Wilayah ini terbagi dalam distrik dan divisi administratif. Inggris dan Melayu adalah dua bahasa resmi di negara bagian tersebut; tidak ada agama resmi di sana. Museum Negara Bagian Sarawak adalah museum tertua di Borneo. Wilayah tersebut dikenal karena alat musik tradisional-nya, sapeh. Festival Musik Hutan Hujan Sedunia adalah salah satu acara musik utama di Kalimantan. Sarawak memiliki keragaman sumber daya alam, dan ekonominya sangat berorientasi ekspor, terutama minyak dan gas, kayu, dan minyak sawit. Industri lainnya meliputi pabrik, energi dan pariwisata.


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search